Donasi di Peduly bisa mulai Rp100 rupiah lho!

Deretan Film Terbaik tentang Disabilitas yang Mampu Meningkatkan Motivasi Hidup

Inspirasi dan motivasi bisa didapatkan melalui mana saja, baik mendengar kisah perjuangan seseorang secara langsung maupun mendapatkan pencerahan dari film-film yang ditonton. Tidak ada yang salah dengan keduanya, selama kamu dapat memetik hikmah dari apa yang kamu dengar dan lihat. Berikut beberapa film yang menunjukkan kehidupan penyandang disabilitas dengan permasalahan yang berbeda-beda. Dengan demikian, kamu dapat lebih mensyukuri betapa hidupmu sangat berharga!

Miracle in Cell No. 7 (2013)

Film Korea yang satu ini akan memperlihatkan bagaimana kasih sayang seorang ayah (Lee Yong Go) dengan keterbelakangan mental terhadap putri semata wayangnya, Ye Seung. Karena ketidakadilan yang menimpanya, Lee Yong Go dijatuhi hukuman mati. Enjara kemudian menjadi saksi bagaimana hubungan ayah dan anak ini tetap tampak seperti seharusnya dengan segala keterbatasan yang ada. Siapkan tisu apabila kamu hendak menonton film ini!

Me Before You (2016)

Film drama romantis ini cukup menguras air mata. Kehidupan Louisa Clark yang menjadi pengasuh peyandang disabilitas dari keluarga kaya raya, Will Traynor. Alur dibangun dengan penolakan dari Will, namun Louisa tetap bertahan karena sangat membutuhkan uang. Louisa menunjukkan semangat kerja dan simpatinya dengan mulai bertukar cerita dengan Will serta membuatnya nyaman. Tanpa disadari, Will berencana mengakhiri hidupnya dengan melalui sebuah organisasi bunuh diri di Swiss. Louisa pada akhirnya mengetahui bahwa semua itu dilakukan Will karena ia sangat mencintainya, melalui warisan yang ditinggalkan, Will ingin Louisa melanjutkan pendidikan serta mimpi-mimpinya yang selama ini dia ceritakan. Ya, merelakan nyatanya adalah tingkatan tertinggi dalam cinta.

The Intouchables (2011)

Film yang disutradari oleh Olivier Nakache dan Eric Toledano ini bercerita tentang seorang pengusaha yang lumpuh karena kecelakaan (Phillipe). Takdir membawanya bertemu dengan seorang pengasuh bernama Driss. Film yang satu ini memperlihatkan seberapa besarpun ego manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Yang menarik, film ini juga merepresentasikan kisah hidup antara orang kulit putih dan orang kulit hitam.

Hear Me (2009)

Taiwan juga tidak lepas dari produksi tayangan sinema yang mengangkat isu kehidupan penyandang disabilitas. Dalam film ini tidak serta merta orang-orang yang terlibat sebagai tokoh utama di dalamnya adalah penyandang disabilitas. Karena sebuah kesalahpahaman yang dibangun sedari awal, kedua tokoh yang jatuh cinta yakni Tian-Kuo dan Yang Yang selalu berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Secara keseluruhan film ini dapt merepresentasikan kehidupan pendeita tuna rungu.

Sintya Chalifia Azizah
Menulis merupakan langkah untuk merendahkan hati agar tidak bengis, menyisakan kebenaran entah dengan menangis atau meringis, dan secercah wujud kepedulian yang empiris.