Donasi di Peduly bisa mulai Rp100 rupiah lho!

Jenis-Jenis Sedotan yang Ramah bagi Disabilitas dan Lingkungan

Kesadaran untuk mencintai bumi dan menjaga lingkungan sekitar semakin tinggi. Setiap tahun semakin sering ditemui berbagai kampanye untuk mengajak masyarakat pada gaya hidup yang ramah lingkungan. Mulai dari gerakan zero waste, tidak memakan daging, hingga pengurangan penggunaan barang berbahan plastik. Salah satunya berkaitan dengan  meminimalisir penggunaan sedotan plastik yang menurut Divers Clean Action jumlah pemakaiannya mencapai 93.244.847 batang per harinya. Praktik ini tentu turut mengusik kehidupan penyandang disabilitas, khususnya orang-orang yang tidak mampu menggenggam gelas untuk minum dengan tangannya. Sampai saat ini belum terdapat alternatif sedotan ramah lingkungan yang juga didesain khusus bagi penyandang disabilitas. Namun, berikut terdapat jenis-jenis sedotan yang patut dicoba bagi seorang penyandnag disabilitas namun tetap turut serta dalam keberlanjutan lingkungan!

  • Sedotan Stainless Steel

Sedotan berbahan logam seperti ini dipandang paling lama untuk disimpan dan digunakan berulang-ulang. Tentunya, sedotan  dibuat dengan bahan berkualitas dan tidak mudah berkarat. Sedotan stainless steel kini dapat banyak ditemui di Indonesia dengan harga yang juga ramah dikantong. Pada umumnya, beberapa dijual dalam bentuk paket berbegai bentuk sedotan disertai dengan alat pembersihnya juga.!

  • Sedotan Bambu

Sedotan yang satu ini terbuat dari bahan alami dan memiliki berat yang lebih rungan dibanding dengan sedotan logam. Namun, sedotan bambu tidak memiliki diameter yang cukup lebar sehingga jangan pernah mencoba minum bubble tea menggunkan sedotan yang satu ini, ya! Bentuk bambu yang beruas pun memungkinkan  sisa minuman menyangkut di dalam sela-sela sedotan bambu tersebut.

  • Sedotan Silikon

Sedotan lain yang dapat menjadi alteratif pilihan adalah sedotan silikon. Sedotan ini hadir dengan warna-warna cerah dan bervariasi. Sedotan juga dapat dilipat sehingga lebih sedikit memakan ruang penyimpanan ketika dimasukkan dalam tas. Sedotan ini juga tidak seberat logam  dan lebih dleksibel sehingga memudahkan para penyandnag disabilitas apabila hendak meminum sesuatu.

Masih ada dua jenis sedotan lain yaitu yang berbahan kaca dan kertas. Namun, kedua bahan ini memiliki kelemahan. Sedotan kaca akan mudah pecah saat terjatuh dari genggaman dan tidak cocok dibawa berpergian. Sementara sedotan kertas terlalu rapuh ketika dihisap terlalu kuat dan dibiarkan terlalu lama dalam mnuman.

Sintya Chalifia Azizah
Menulis merupakan langkah untuk merendahkan hati agar tidak bengis, menyisakan kebenaran entah dengan menangis atau meringis, dan secercah wujud kepedulian yang empiris.