Donasi di Peduly bisa mulai Rp100 rupiah lho!

Miris, Inilah 4 Pola Pendidikan Salah Yang Masih Digunakan Di Indonesia

Kemajuan suatu negara dapat dinilai dari beberapa aspek, seperti teknologi,sumber daya manusia, sosial,ekonomi,pendidikan dan yang lainnya. Peran pemuda dalam menggoreskan prestasi juga sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu bangsa. Berbicara soal pemuda, Indonesia pada tahun ini memiliki banyak generasi muda kreatif dengan kemampuan menguasai dunia digital yang luar biasa. Untuk memaksimalkan daya saing yang tinggi, generasi muda juga perlu kualitas pendidikan yang sesuai di era mereka saat ini. Namun , jika kita berkaca pada keadaan pendidikan  bangsa Indonesia saat ini nampaknya akan sangat sulit untuk memajukan potensi generasi muda kita, inilah 4 pola pendidikan yang sampai saat ini masih digunakan di Indonesia

  1. Membebankan siswa dengan pekerjaan rumah

Kegiatan belajar yang dilakukan di sekolah selama berjam-jam sudah sangat menguras pikiran dan kerja otak siswa, namun jika kita lihat kenyataan yang ada di pendidikan Indonesia saat ini, para guru juga sering memberikan pekerjaan rumah (PR) dengan bobot soal yang sulit, sehingga dapat membuat siswa merasa stress dan tidak ada waktu istirahat untuk ruang berifikirnya.

  • Matematika dan IPA menjadi tolak ukur kecerdasan siswa

Dua mata pelajaran ini adalah mata pelajaran andalan yang digunakan para guru untuk mengukur kecerdasan siswa, seolah-olah siswa yang kurang menguasai dua mata pelajaran ini dianggap sebelah mata dan kurang diperhatikan.

  • Mengedepankan nilai daripada proses

Hasil dari proses belajar siswa ditargetkan pada sebuah angka.Sistem pendidikan di Indonesia dan cara mengajar yang lebih mengedepankan angka daripada bagaimana proses yang terbentuk seolah membuat siswa harus selalu mendaptkan nilai terbaik. Sedangkan bagaimana siswa ini berproses untuk bisa mengerti tentang materi yang diajarkan bukan menjadi tolak ukur dan bukan suatu hal penting.

  • Mewajibkan menguasai semua mata pelajaran

Satu lagi sistem pendidikan di Indonesia yang terlalu memaksa kapasitas menyerap informasi pada siswa. Sadarkah kalian selama menjadi seorang siswa, kalian dituntut utuk paham dan mengerti tentang semua pembahasan yang ada pada semua mata pelajaran? Kalian diwajibkan untuk bisa mengaplikasikan semuanya, sedangkan dari 12 mata pelajaram kalian hanya menguasai 1 mata pelajaran saja, dan realitanya masih banyak juga guru yang tidak peduli akan hal itu, sehingga kita terpaksa untuk memforsir kerja otak kita yang dapat membuat diri kita sendiri merasa lelah dengan berbagai pelajara yang diberikan.

Indonesia adalah negeri yang kini dihuni ribuan generasi muda yang cerdas dan kreatif. Sehingga, hal ini harus dimanfaatkan dengan baik agar tidak salah ajar dan terus mencetak pemuda-pemudi yang membanggakan untuk Indonesia sendiri maupun di mata dunia.`