Donasi di Peduly bisa mulai Rp100 rupiah lho!

Qowat Praseptya dan Maruli Aritonang, yang Berbaik Hati Menolong Penyandang Disabilitas

Setiap manusia pasti dibekali dengan hati yang memiliki keinginan untuk menolong sesama. Tapi, tidak semua manusia mau menggerakkan keinginan hatinya tersebut. Kisah inspiratif 2 orang ini mudah-mudahan bisa menggerakkan hati kita semua untuk tidak berpikir panjang jika ingin menolong saudara kita.

Qowat Praseptya, Petugas MRT Layaknya Superhero

Jakarta adalah kota yang terdapat fasilitas Moda Raya Transportasi atau yang biasa dikenal dengan MRT. Sudah banyak berita yang menarik mengenai moda transportasi yang satu ini. Dari sekian banyaknya cerita tentang MRT, ada satu yang menjadi pusat perhatian, yaitu beredarnya video mengenai penjaga stasiun MRT Cipete Raya. Dalam video tersebut memperlihatkan bahwa ada seorang petugas yang sedang membantu penyandang disabilitas. Video tersebut tersebar luas di media sosial dan menjadi viral. Aksi pria tersebut kemudian banjir pujian dari warganet.

Dilansir dari indopos.co.id, petugas tersebut bernama Qowat Praseptya. Pria yang akrab disapa Qowat ini membantu seorang pria tuna netra untuk menuruni eskalator. Ia menceritakan bahwa pada saat bertugas, ia melihat seorang bapak tersebut hendak menuruni eksalator. Padahal eskalator tersebut berjalan dari bawah ke atas. Sontak saja ia bergegas menghubungi para pekerja lainnya agar mengubah jalannya eskalator. Kemudian, arah berjalannya eskalator tersebut berubah yang awalnya dari bawah ke atas menjadi berjalan dari atas ke bawah.

Tak hanya itu, ia pun kemudian membantu bapak penyandang tuna netra tersebut menuruni eskalator. Bapak tersebut mengaku jika dirinya akan pergi ke Pondok Labu. Qowat kemudian berinisiatif memesankan ojek online untuk mengantar bapak tersebut. Namun, menurut penuturan Qowat, bapak tersebut menolak dan lebih memilih untuk naik Transjakarta dan juga sudah memiliki kartu transjakarta jadi lebih memudahkan Qowat untuk membantu.

Qowat menuturkan bahwa tindakannya menolong orang lain adalah suatu tuntutan tugas dan tentu kewajiban setiap manusia untuk menolong sesama. Sejatinya manusia hidup untuk saling tolong menolong. Ia mengaku bahwa menolong orang lain wajib dilakukan kapan saja dan dimana saja asal tidak melanggar aturan perusahaan. Ia menuturkan bahwa setiap pengguna MRT harus diperhatikan keamanan dan kenyamanannya, terlebih jika pengguna MRT tersebut penyandang disabilitas.

Semua penggna MRT berhak mendapatkan rasa aman dan nyaman, tak terkecuali penyandang disabilitas
Sumber: www.dailymotion,com

Maruli Aritonang, Dokter Gigi Baik Hati

Pria bernama lengkap Maruli Juara Aritonang merupakan dokter gigi lulusan Universiras Sumatera Utara yang mendapat beasiswa di Kings Collage, London dengan studi kedokteran gigi khusus penyandang disabilitas. Setelah lulus, ia membuka klinik di Jalan Viyata Yudha, Kota Siantar. Tidak hanya mengobati pasien umum, ia juga menyediakan jasa pelayanan bagi para penyandang disabilitas. Khusus untuk pasien disabilitas, Maruli tidak mematok biaya sepeserpun.

Jalan hidup Maruli berliku, dilansir dari hetanews.com, semasa kuliah, ia sempat ingin berhenti tetapi tidak mendapat lampu hijau dari pihak kampus. Suatu hari ia berkunjung ke panti yang didalamnya menampung penyandang disabilitas. Setelah berkunjung dari panti itu, Maruli lebih kuat menjalani hidupnya karena ia terinspirasi dari penyandang disabilitas yang memiliki semangat hidup tinggi walaupun kondisinya penuh keterbatasan.

Ia kemudian mengabdikan hidupnya untuk menjadi dokter gigi bukan hanya untuk pasien biasa namun juga terbuka untuk pasien disabilitas. Menurutnya, dalam menghadapi pasien penyandang disabilitas, ia harus lebih sabar karena terkadang emosi pasiennya tidak menentu dan susah di kontrol.

Menolong ikhlas tanpa pamrih, itulah yang dilakukan Maruli sebagai dokter gigi yang membantu penyandang disabilitas
Sumber: Tribunnews.com

Itulah dua orang dengan hati mulia yang tanpa pamrih dalam membantu sesama. Begitulah hidup, kapan pun dan dimanapun apabila kita melihat orang lain yang mengalami kesulitan, hendaknya kita langsung membantu tanpa pikir panjang.

Tidak pernah ada kata rugi dalam menolong sesama, karena sejatinya, kita juga tidak akan bisa hidup sampai saat ini tanpa bantuan dan pertolongan orang lain.

Cindi Claudia
Saya merupakan manusia biasa seperti Anda semua. Walaupun biasa, saya terus berusaha untuk menjadi bermanfaat bagi orang lain. Salah satunya menjadi bagian dari Peduly.com yang berusaha membantu orang-orang yang kurang beruntung dan membutuhkan uluran tangan dari kita.