Zero waste atau bebas sampah adalah sebuah konsep yang mengajak kita untuk menggunakan produk sekali pakai dengan lebih bijak untuk mengurangi jumlah dan dampak buruk dari sampah.
Tujuannya adalah agar sampah tidak berakhir di TPA, menjaga sumber daya dan melestarikan alam.
Gaya hidup zero waste bukan berarti mengkriminalkan barang-barang plastik, barang sekali pakai dan sejenisnya. Konsep zero waste lebih kepada pengendalian diri kita untuk tidak lagi konsumtif dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Perlu diketahui, bahwa ancaman mikroplastik ada dimana-mana. Tak semata air segar yang masuk ke dalam tubuh kita. Nyatanya, bersama jernihnya air, ada penumpang gelap disana. Mereka adalah mikroplastik atau partikel yang besarnya tidak lebih dari 1 milimeter persegi yang berasal dari bahan baku plastik dan kosmetik.
Ilmuwan dan pemerintah semakin khawatir atas efek polusi mikroplastik terhadap hewan dan lingkungan. Studi yang baru- baru ini dilakukan menyimpulkan bahwa mikroplastik ditemukan di laut, tanah, udara, dan sungai. Nah, sekarang mikroplastik juga mampir dalam tubuh manusia.
Tahun lalu, hasil investigasi Orb Media, Organisasi jurnalistik Nirlaba yang berbasis di Washington DC juga mengungkapkan keberadaan fiber plastik mikroskopis dalam sampel air keran dunia. Secara keseluruhan, 83 persen sampel terkontaminasi serat plastik. Amerika Serikat memiliki tingkat kontaminasi tertinggi, yaitu 94 persen. Negara- negara Eropa, termasuk Inggris, Jerman dan Perancis memiliki tingkat sekitar 72 persen.
Indonesia sendiri, menurut Peneliti di Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pencemaran mikroplastik di Indonesia saat ini sebenarnya masih relatif rendah .
Melihat kontaminasi sampah plastik yang sangat meresahkan gaya hidup zero waste sangat diperlukan. Untuk memulainya, kamu bisa menggunakan barang-barang yang mudah di daur ulang, memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak dipakai, mulai memisahkan sampah Organik dan Anorganik ke tempat sampah.
Leave a Reply